FORMULASI SERUM ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN MATOA (POMETIA PINNATA J.R FORST AND G. FORST) DENGAN VARIASI GELLING AGENT CARBOPOL 940
ANTIOXIDANT SERUM FORMULATION OF MATOA LEAF ETHANOL EXTRACT (POMETIA PINNATA J.R FORST AND G. FORST) WITH VARIATIONS OF GELLING AGENT CARBOPOL 940
DOI:
https://doi.org/10.52236/ih.v12i2.608Keywords:
Antioksidan, Carbopol 940, Daun matoa, SerumAbstract
Daun matoa (Pometia pinnata J.R Forst and G. Forst) mengandung flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan alami. Senyawa yang berasal dari bahan alam, terutama flavonoid banyak dimanfaatkan salah satunya sebagai komponen aktif dalam sediaan kosmetik. Serum adalah salah satu jenis sediaan kosmetik dengan konsentrasi kandungan zat aktif tinggi dan viskositas rendah, yang mampu menghantarkan film tipis dari bahan aktif pada permukaan kulit. Carbopol 940 digunakan sebagai gelling agent yang dapat mempengaruhi nilai viskositas dan daya sebar pada sediaan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh variasi basis carbopol 940 terhadap sifat fisik dan stabilitas serum ekstrak daun matoa yang berpotensi antioksidan. Metode. Ekstrak etanol daun matoa diperoleh melalui proses maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Selanjutnya ekstrak tersebut diformulasi menjadi sediaan serum dengan variasi konsentrasi carbopol 940 pada FI (0,4%), FII (0,5%) dan FIII (0,6%). Ekstrak dan sediaan tersebut kemudian dievaluasi sifat fisik dan stabilitasnya serta diuji potensi antioksidannya terhadap radikal DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya FII yang memenuhi persyaratan mutu fisik dan stabilitas. Variasi konsentrasi carbopol berpengaruh terhadap parameter pH, viskositas serta daya sebar sediaan serum. Semakin rendah konsentrasi carbopol akan menyebabkan penurunan viskositas dan peningkatan daya sebar. Serum FI menghasilkan potensi antioksidan terbaik dengan nilai IC50 sebesar 69,74 ppm±0,80. Kesimpulan. Serum ekstrak etanol daun matoa mempunyai potensi antioksidan dan variasi konsentrasi Carbopol berpengaruh terhadap mutu fisik sediaan serum.References
Ariyanti, A. , L. E. , H. R. P. , Y. E. S. (2020). Formulasi Sediaan Serum Antioksidan Dari Ekstrak Sari Tomat (Solanum Lycopersicum L.) Dan Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Sebagai Perawatan Kulit. Journal of Holistic and Health Sciences, 4(1), 50–57.
Base, N. H. , A. R. , F. F. (2019). Evaluasi Mutu Fisik Dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Minyak Nilam (Pogostemon Cablin, Benth) Terhadap Staphylococcus Aureus. Jurnal Kesehatan Yamasi Makasar, 3(2).
Daud, M. F. , S. E. R. , R. E. (2011). Pengaruh Perbedaan Metode ekstraksi terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava, L.) Berdaging Buah Putih. Prosiding SNaPP: Sains Dan Teknologi. Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat. .
Draelos, Z. D. (2010). Cosmetic Dermatology Products and Procedures. Blackwell Publishing, Ltd.
Hasrawati, A. , H. H. , Q. A. , W. M. (2020). Pengembangan Ekstrak Etanol Limbah Biji Pepaya (Carica papaya L.) Sebagai Serum Antijerawat. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 7(1), 1–8.
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Direktorat jenderal kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Kuspradini, H. , P. W. F. , K. I. W. (2016). Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri Ekstrak Daun Pometia Pinnata. Jurnal Jamu Indonesia, 1(1), 26–34.
Mardhiani, Y. D. , Y. H. , A. D. , R. T. (2017). Formulasi dan Stabilitas Sediaan Serum dari Ekstrak Kopi Hijau (Coffea Canephora Var. Robusta) sebagai Antioksidan. Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal, 2(2), 19–33.
Martianingsih, N. , S. H. W. , D. L. (2016). Analisis Kandungan Protein Kecambah Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) terhadap Variasi Waktu Perkecambahan. Jurnal AMPIBI, 1(2), 38–42.
Maryam, F. , T. B. , & T. D. P. (2020). Pengukuran Parameter Spesifik Dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata j.R & G.Forst). Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 6(1), 1–12.
Naiu, A. S. , Y. N. (2018). Nilai Sensoris dan Viskositas Skin Cream menggunakan Gelatin Tulang Tuna sebagai Pengemulsi dan Humektan. Jurnal PHPI , 21(2), 199–207.
Purwanto, A. , Z. I. (2020). Formulasi Gel Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L.) dengan Kombinasi Metil Selulosa Dan Carbopol 940 Sebagai Agen Antioksidan. Journal of Current Pharmaceutical Sciences, 4(1).
Rahimah, Sayekti, E., & Jayuska, A. (2013). Karakterisasi Senyawa Flavonoid Hasil Isolat Dari Fraksi Etil Asetat. Jkk, 2(2), 84–89.
Rowe R, S. P. W. P. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients (6th ed.). Pharmaceutical Press and American Pharmacist Association.
Septiyanti, M. , L. L. , S. K. B. , M. Y. (2019). Formulation and evaluation of serum from red, brown and green algae extract for anti-aging base material. The 5th International Symposium On Applied Chemistry 2019.
Suryani, S. , P. AEP. , A. (2017). Formulasi dan Uji Stabilitas Sediaan Gel Ekstrak Terpurifikasi Daun Paliasa (Kleinhovia hospita L.) Yang Berefek Antioksidan. Pharmacon, 6(3), 157–169.
Sutriningsih, S. (2018). Formulasi Sediaan Kosmetik Krim dari Ekstrak Daun Matoa (Pometia Pinnata) dan Uji Aktivitas Antioksidan. Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal, 3(2), 44–55.
Tranggono, R. I. , L. F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Gramedia Pustaka Utama.
Troy, D. B. dan B. P. (2006). Remington’s Pharmaceutical Sciences 21st Ed. Academic Press.
Zats, J. L. , G. P. K. (1996). Gel dalam Liebermen, H.A., Rieger, M.M., Banker, G.S. (Eds), Pharmaceutical Dosage Forms: Disperse Systems. Marcel Dekker 2.
Base, N. H. , A. R. , F. F. (2019). Evaluasi Mutu Fisik Dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Minyak Nilam (Pogostemon Cablin, Benth) Terhadap Staphylococcus Aureus. Jurnal Kesehatan Yamasi Makasar, 3(2).
Daud, M. F. , S. E. R. , R. E. (2011). Pengaruh Perbedaan Metode ekstraksi terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava, L.) Berdaging Buah Putih. Prosiding SNaPP: Sains Dan Teknologi. Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat. .
Draelos, Z. D. (2010). Cosmetic Dermatology Products and Procedures. Blackwell Publishing, Ltd.
Hasrawati, A. , H. H. , Q. A. , W. M. (2020). Pengembangan Ekstrak Etanol Limbah Biji Pepaya (Carica papaya L.) Sebagai Serum Antijerawat. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 7(1), 1–8.
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Direktorat jenderal kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Kuspradini, H. , P. W. F. , K. I. W. (2016). Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri Ekstrak Daun Pometia Pinnata. Jurnal Jamu Indonesia, 1(1), 26–34.
Mardhiani, Y. D. , Y. H. , A. D. , R. T. (2017). Formulasi dan Stabilitas Sediaan Serum dari Ekstrak Kopi Hijau (Coffea Canephora Var. Robusta) sebagai Antioksidan. Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal, 2(2), 19–33.
Martianingsih, N. , S. H. W. , D. L. (2016). Analisis Kandungan Protein Kecambah Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) terhadap Variasi Waktu Perkecambahan. Jurnal AMPIBI, 1(2), 38–42.
Maryam, F. , T. B. , & T. D. P. (2020). Pengukuran Parameter Spesifik Dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata j.R & G.Forst). Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 6(1), 1–12.
Naiu, A. S. , Y. N. (2018). Nilai Sensoris dan Viskositas Skin Cream menggunakan Gelatin Tulang Tuna sebagai Pengemulsi dan Humektan. Jurnal PHPI , 21(2), 199–207.
Purwanto, A. , Z. I. (2020). Formulasi Gel Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L.) dengan Kombinasi Metil Selulosa Dan Carbopol 940 Sebagai Agen Antioksidan. Journal of Current Pharmaceutical Sciences, 4(1).
Rahimah, Sayekti, E., & Jayuska, A. (2013). Karakterisasi Senyawa Flavonoid Hasil Isolat Dari Fraksi Etil Asetat. Jkk, 2(2), 84–89.
Rowe R, S. P. W. P. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients (6th ed.). Pharmaceutical Press and American Pharmacist Association.
Septiyanti, M. , L. L. , S. K. B. , M. Y. (2019). Formulation and evaluation of serum from red, brown and green algae extract for anti-aging base material. The 5th International Symposium On Applied Chemistry 2019.
Suryani, S. , P. AEP. , A. (2017). Formulasi dan Uji Stabilitas Sediaan Gel Ekstrak Terpurifikasi Daun Paliasa (Kleinhovia hospita L.) Yang Berefek Antioksidan. Pharmacon, 6(3), 157–169.
Sutriningsih, S. (2018). Formulasi Sediaan Kosmetik Krim dari Ekstrak Daun Matoa (Pometia Pinnata) dan Uji Aktivitas Antioksidan. Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal, 3(2), 44–55.
Tranggono, R. I. , L. F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Gramedia Pustaka Utama.
Troy, D. B. dan B. P. (2006). Remington’s Pharmaceutical Sciences 21st Ed. Academic Press.
Zats, J. L. , G. P. K. (1996). Gel dalam Liebermen, H.A., Rieger, M.M., Banker, G.S. (Eds), Pharmaceutical Dosage Forms: Disperse Systems. Marcel Dekker 2.
Additional Files
Published
2024-07-31
How to Cite
Anita Nilawati, Ayu Bainunniza, & Reslely Harjanti. (2024). FORMULASI SERUM ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN MATOA (POMETIA PINNATA J.R FORST AND G. FORST) DENGAN VARIASI GELLING AGENT CARBOPOL 940 : ANTIOXIDANT SERUM FORMULATION OF MATOA LEAF ETHANOL EXTRACT (POMETIA PINNATA J.R FORST AND G. FORST) WITH VARIATIONS OF GELLING AGENT CARBOPOL 940. Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan, 12(02), 258–270. https://doi.org/10.52236/ih.v12i2.608
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2024 Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.