HUBUNGAN ANTARA TINGKATAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

Authors

  • Nidatul Khofiyah
  • Dewi Rokhanawati
  • Putri Rahmasari

Abstract

BBLR berhubungan dengan keadaan medis yang menyebabkan kehamilan tidak memungkinkan untuk dipertahankan, baik dari keadaan janin, plasenta maupun ibu, termasuk hipertensi dan preeklampsia/eklampsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat preeklamsi dengan kejadian BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Desain penelitian korelasi ini menggunakan pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini sejumlah 90 ibu bersalin. Hasil penelitian menurut uji chi-square, p < α (0,044 < 0,05) yang berarti ada hubungan antara preeklampsia dengan kejadian BBLR dengan kekuatan hubungan yang lemah (C = 0,208). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara derajat preeklampsia dengan kejadian BBLR dengan kekuatan hubungan yang lemah sekali, serta preeklampsia berat memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan BBLR jika dibandingkan dengan preeklampsia ringan. Untuk mengurangi angka kejadian preeklampsia dan BBLR serta mencegah tingkat keparahan dari keduanya, perlu dilakukan pemeriksaan rutin dan deteksi dini pada setiap ibu hamil khususnya setelah usia kehamilan 20 minggu, sehingga ibu dan janin tetap berada pada kondisi sehat.Kata Kunci : preeklamsia, eklamsia, kejadian BBLR

Published

2018-05-27

How to Cite

Khofiyah, N., Rokhanawati, D., & Rahmasari, P. (2018). HUBUNGAN ANTARA TINGKATAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA. Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan, 5(1), 75–86. Retrieved from https://e-jurnal.akperinsada.ac.id/index.php/insada/article/view/83